Sarolangun | suarariaupos.com - Aliansi LSM Sarolangun Bersatu melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor Bupati. Rabu (20/09/23). Saat demonstrasi berlangsung sempat memanas, Dikarenakan para pendemo kecewa, mereka berharap kehadiran Penjabat Bupati Sarolangun namun, para pendemo disambut oleh Asisten I Pemerintahan Arief Ampera. Hal itu menimbulkan protes karena yang hadir bukan Pj Bupati.
Tuntutan Pendemo yakni, Tanggapan dan klarifikasi kepada terkait pertanggungjawaban dana MTQ tingkat Provinsi beberapa waktu yang lalu untuk meminta Pj Bupati Mundur dari Jabatannya karena dianggap tidak bertanggung jawab, tidak koperatif, tidak tegas mengayomi rakyat.
Pada Poin kedua, Meminta Pj Bupati Bachril Bakri agar pulang saja kekantor asalnya di Mendagri “kami” Masyarakat Sarolangun tidak terima punya pemimpin bermental ayam sayur.
Poin ketiga, meminta Arief Ampera Mempertanggung Jawabkan atas ucapannya kegiatan atau penyelenggara negara bukan urusan kita masyarakat. Kami selaku LSM meminta kejaksaan Sarolangun memanggil dan memeriksa Arief Ampera selaku Ketua Harian MTQ dan sebagai Peltu Kadis Perhubungan diduga adanya pungli dengan modus penjualan Stiker Rp.10.000 Perlembar tanpa ada landasan hukum.
Berselang beberapa saat, tiba-tiba asisten I Bidang Pemerintahan yakni Arief Ampera didampingi Kakan Kesbangpol Hudri, Kabag Ops Kompol Ahmad Bastari dan Kasat Intelkam AKP Sukman SH. Sesampainya di hadapan Para pendemo, Marsudi (salah seorang demonstran) langsung melontarkan bahasa tidak Butuh jawaban dari siapapun kecuali PJ Bupati, lalu para pendemo langsung mengemasi peralatan yang telah di sediakan untuk menuju Kejaksaan guna orasi disana.
Sementara itu, Ahmad Sodikin selaku koordinator aksi sempat menanyakan keberadaan Pj Bupati kepada Asisten I Arief Ampera.
“Dimana Keberadaan Pak Pj Kini, ? “Tanya Ahmad Sodikin
Mendengar ucapan itu, Asisten I Arief Ampera langsung menjawab.
“Saat ini saya Pj nya, saya ditugaskan untuk datang kesini, “Jawab Asisten I Arief Ampera.
Mendengar jawaban seperti itu dari Asisten I Arief Ampera, Ahmad Sodikin langsung mempertanyakan Surat Keputusan (SK) terhadap ucapan yang dilontarkan oleh Asisten I tersebut.
“Mana SK nya kalau bapak di tunjuk sebagai Pj, “Ujar Ahmad Sodikin
Dengan adanya perdebatan singkat tersebut, kedua belah pihak langsung dilerai oleh penjaga demonstran, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Lalu, pendemo langsung menuju Kejaksaan, dan Asisten I Arief Ampera langsung menuju ruangannya di dampingi Kasat Intelkam Polres Sarolangun.
Sampai berita diterbitkan, para demonstran terus menyampaikan aspirasinya di hadapan kantor kejaksaan. (dok/nal).
Terkait
IKLAN