Sarolangun - Jambi, SMPN 17 sarolangun merupakan salah satu sekolah unggul banyak menoreh prestasi baik bidang akademik dan non akademik. SMPN 17 juga merupakan sekolah umum mempunyai program Tahfizh Alqur'an dan sekolah berstatus ramah anak. Akan tetapi ada ketimpangan terjadi yakni pagar didepan sekolah terlihat tak layak alias kondisi peot (rusak).
"sayang sekali, seharusnya Pemerintah melalui dinas terkait memperhatikan hal ini (pagar rusak). Saya menitipkan anak saya sekolah disini lantaran sekolah ini memiliki program dan kegiatan cukup bagus".Kata salah satu orang tua siswa baru itu.
infrastruktur yang ramah anak seperti ruang dan lingkungan bermain (taman, pagar dan lainnya) salah satu upaya menjamin pemenuhan hak anak dan menciptakan kawasan atau wilayah yang nyaman untuk mendukung proses belajar mengajar disekolah,
Sementara itu kaDisdikbud saat dihubungi melalui via telphone seluler menyampaikan, bahwa pengerjaan pembangunan pagar sekolah dan madrasah diserahkan kepada Umum,
"Mungkin karena keterbatasan anggaran. Jadi DAK kita tidak diperuntukkan pengerjaan fisik. Dan itu sudah diserahkan kepada PU. Namun tidak tertutup kemungkinan silahkan saja pihak sekolah mengajukan permohonannya". jelas Helmi, SH, MH KaDisdikbud Sarolangun.
Sementara itu Kepsek SMPN 17 mengatakan permohonan terkabul baru sesuai judul,
"Kita sudah mengajukan permohonan (Proposal) kepada Dinas Pendidikan setahun yang lalu. Harapan kita itu bisa terkabul. Seandainya pagar sudah dibangun barulah sekolah kita sesuai dengan judul yaitu sekolah Ramah Anak yang harus memiliki lingkungan yang nyaman kondusif dan inklusif".Jelas Idham Kholid Kepsek SMPN 17 Sarolangun.
Sekolah Ramah Anak adalah sekolah atau madrasah yang aman, bersih, sehat, hijau, inklusif dan nyaman memiliki karakteristik mampu melindungi hak-hak anak menjadi garda terdepan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta mendukung partisipasi anak dalam pemenuhan hak dasar, yaitu mendapat pendidikan yang layak. (nal)
Terkait
IKLAN